Cara Menanam Cabe Rawit

Bang Budi

Mulai sekarang, ikuti tips singkat cara menanam cabe rawit ini, mulai dari ✓ pemilihan bibit ✓ penanaman ✓ perawatan hingga ✓ panen.


Cabe rawit, tanaman yang tergolong dalam genus Capsicum ini kerap kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Terutama apabila Anda adalah pecinta masakan pedas. Cabe memiliki harga pasar yang fluktuatif dan bisa menjadi sangat tinggi.

Salah satu solusinya adalah dengan menanam sendiri cabe rawit di halaman rumah anda menggunakan pot.

Adapun beberapa manfaat cabe di bidang kesehatan, yakni:

  • Meningkatkan peredaran darah.
  • Mengurangi nyeri otot.
  • Melakukan detoksifikasi.

Cara Menanam Cabe Rawit yang Singkat

0. Sekilas Mengenai Cabe

Cabe merupakan tanaman yang berasal dari benua Amerika. Ia cocok ditanam di daerah tropis dataran rendah dengan ketinggian sampai 500 mdpl dan bisa tumbuh baik hingga ketinggian 1000 mdpl.

Semakin tinggi tempat menanamnya maka produktivitas dari cabe akan semakin menurun. Menanam tanaman cabe rawit cenderung lebih mudah daripada cabe besar karena lebih tahan terhadap hama dan penyakit.

Berikut adalah langkah-langkah mudah dalam menanamnya.

Persiapan Bibit

Sebelum mulai menanam, alangkah baiknya mengetahui beberapa hal yang perlu disiapkan.

Mencari Bibit Cabe

Cara paling mudah, yakni cukup memakai biji cabe rawit yang dikeringkan setelah diambil dari cabe yang masih segar.

Namun, beda kasus bila Anda berniat untuk menanam cabe sekala besar, maka akan lebih mudah untuk membeli bibit cabe di pasar. Ada 3 jenis cabe yang umum ada di pasaran yaitu sebagai berikut.

  • Cabe Domba: bentuknya gemuk bontot dan berujung tumpul.
  • Cabe Jemprit: ukurannya lebih kecil dari Cabe Domba namun memiliki ujung yang runcing.
  • Cabe Rawit Celepik: cabe yang biasa disajikan bersama gorengan. Ukurannya lebih besar dari Cabe Kecil namun lebih kecil dari Cabe Domba.

Anda dapat memilih jenis yang cocok sesuai kebutuhan anda. Jika anda menyukai pedas, anda bisa menanam Cabai Domba atau Cabe Jemprit karena tingkat kepedasannya yang tinggi.

Persiapan Bibit

  • Siapkan bibit yang sudah dibersihkan dari cabe dan rendam dalam air hangat kurang lebih 3 jam.
  • Siapkan medium tisu sebanyak 3-5 lembar. Pastikan tisu selalu dalam keadaan basah/lembab.
  • Letakkan biji cabe di atas tisu.
  • Biarkan selama 4-7 hari pada tempat yang terlindung dari hujan dan sinar matahari, sampai kecambah mulai muncul.
  • Transplantasi semaian
  • Siapkan wadah semai berupa polybag.
  • Campuran mediumnya bervariasi tergantung minat anda. Bisa menggunakan pupuk kandang steril dan arang sekam (perbandingan 1:1), atau menggunakan pupuk kandang dan tanah (perbandingan 1:3).
  • Kecambah diambil dari tissu dan ditanam pada polybag.
  • Biarkan 4-5 pekan sampai siap tanam dengan ciri-ciri sudah memiliki 3-5 daun.

Penanaman

Setelah bibit semai siap, maka proses penanaman dan perawatan dapat segera dilakukan sebagai berikut.

Gunakan pot, polybag, atau bahan daur ulang seperti ember plastik dengan ukuran diameter minimal 30 cm untuk tiap bibit.

  • Tanah dalam pot dapat menggunakan campuran pupuk organik maupun non-organik.
  • Non-organik menggunakan taburan pupuk dasar urea, SP36, dan KCL sesuai dengan dosis.
  • Organik menggunakan tanah, pupuk kompos/kandang, dan sekam mentah dengan perbandingan 3:2:1.
  • Pindahkan semaian dari polybag ke dalam pot. Hati-hati agar jangan sampai akar dan daunnya rusak.

Pemeliharaan

Setelah proses penanaman, dilakukan proses perawatan tanaman cabe sebagai berikut.

Siram tanaman cabe setiap hari. Apabila hujan, maka cabe tidak perlu disiram lagi. Cukup perhatikan kondisi tanahnya agar tidak terlalu kering dan membuat tanaman cabe dapat mati.

  • Selanjutnya Anda dapat menambahkan lebih banyak pupuk. Karena kita menggunakan metode pot yang praktis alangkah baiknya untuk menggunakan pupuk organik.
  • Pupuk organik menggunakan pupuk kompos atau pupuk kandang.
  • Pupuk non-organik menggunakan Urea dan KCl.
  • Pupuk diberikan 2 pekan setelah semaian ditanam dan diberikan satu pekan sekali.
  • Lakukan penyiangan cabe setiap dua pekan sekali. Apabila pertumbuhan gulma dirasa cepat, maka penyiangan dapat dilakukan lebih sering.

Perhatikan tanaman cabe apakah ada tanda-tanda hama/penyakit, bila ada semprotkan pestisida seminggu sekali sesuai dengan dosisnya. Gunakan insektisida dan fungisida secara bergantian.

Panen

Setelah proses panjang penanaman, anda dapat mulai memanen cabe dalam pot di rumah anda.

  • Cabe mulai berbuah pada pekan ke 9-12 setelah penanaman.
  • Periode panen dapat berlangsung selama 6 bulan.
  • Umur tanaman cabe mencapai 24 bulan.
  • Frekuensi panen dapat dilakukan 15-18 kali bergantung tanaman dan perawatannya.
  • Beberapa tips yang bisa anda jalankan:
  • Lakukan panen di pagi atau sore hari untuk mencegah kerusakan karena penguapan.
  • Petik buah cabe beserta tangkainya agar lebih tahan lama.
  • Gunakan biji dari buah panen yang terlihat segar untuk bibit cabe berikutnya.

Demikianlah cara menanam cabe rawit dengan 3 tahapan sederhana, pemilihan bibit, penyemaian/penanaman, perawatan, dan panen. Semoga bermanfaat.

Budi

Penulis

Bang Budi

Mahasiswa yang mulai mempelajari dunia budidaya pertanian pada tahun 2019. Bertani itu seru!

    Tinggalkan komentar