Ingin menanam atau budidaya jagung? Nah, panduan ini berisi cara menanam jagung ✓ pemilihan bibit, ✓ persiapan lahan, hingga ✓ panen.
Tanaman dengan nama latin Zae Mays ini bisa dibudidayakan dengan mudah.
Budidaya jagung ini bisa dilakukan siapa saja dengan bermodalkan lahan yang sempit maupun yang luas.
Di bawah ini ada beragam informasi yang berkaitan dengan budidya jagung dari dasar. Namun sebelum mencoba untuk menanam pohon jagung, sebaiknya ketahui terlebih dahulu jenis-jenis jagung.
Jenis-Jenis Jagung di Indonesia
Secara garis umum, jenis-jenis jagung yang ada di Indonesia dibagi menjadi jenis. Ketiga jenis jagung tersebut antara lain, jagung komposit, jagung hibrida dan jagung transgenik.
Semua jagung ini dibedakan berdasarkan asal bibitnya. Berikut ini penjelasan tentang ketiga jenis jagung tersebut:
1. Jagung Komposit
Jagung komposit merupakan jenis jagung yang bibitnya didapatkan dari persilangan tunggal dari prioritas berproduksi tinggi.
Contoh bibit jagung komposit yang ada di Indonesia adalah varietas bisma dan lamuru.
Keunggulan dari jagung komposit ini, hasil buahnya dapat dijadikan bibit kembali. Tentu saja ini berguna untuk menghemat biaya produksi jagung selanjutnya.
2. Jagung Hibrida
Di Indonesia sendiri, banyak petani yang suka menanam jenis jagung hibrida.
Hal ini dikarenakan jagung jenis ini menghasilkan buah yang banyak.
Alhasil panen jagung akan berlimpah. Namun buah jagung hibrida tidak bisa dijadikan bibit kembali seperti jagung komposit.
Ada banyak jenis jagung hibrida, salah satu yang paling unggul adalah varietas Bima.
3. Jagung Transgenik
Jagung yang satu ini disebut jagung transgenik karena merupakan varietas jagung hasil dari rekayasa genetika.
Bibit jagung ini telah disisipi gen bakteri bacillus thuringiensis.
Dengan usaha ini, maka jagung transgenik merupakan jenis jagung yang kuat terhadap serangan berbagai macam penyakit.
Maka tidak heran jika ada banyak orang yang tertarik untuk menanam jagung ini. Jagung tansgenik merupakan varietas jagung yang unggul.
Ketiga jenis jagung yang ada di atas memiliki kelebihannya masing-masing. Secara umum, ketiga jagung di atas harus ditanam dengan cara yang benar.
Penanaman jagung dengan cara yang benar akan menghasilkan jagung berkualitas dengan produksi berlimpah.
Cara Menanam Jagung yang Mudah
Setidaknya ada 9 cara menanam jagung dengan benar. Bagaimana caranya? Berikut ini akan dijelaskan secara terperinci:
1. Pilih Bibit Jagung Unggul
Cara pertama yang harus dilakukan adalah memilih bibit yang unggul.
Bibit jagung juga bisa didapatkan langsung dari buah jagung yang berkualitas dan buah sudah berumur tua.
Bila ingin praktis, bibit jagung berkualitas juga bisa didapatkan dengan mudah di pasaran.
2. Persiapan Lahan
Setelah itu, siapkan lahan yang akan digunakan untuk menanam jagung.
- Pertama, bersihkan lahan dan pastikan lahan bebas dari rumput.
- Setelah itu, gemburkan lahan yang akan di tanam jagung.
- Penggemburan ini bisa dilakukan dengan cara mencangkul tanah. Setelah itu, buatlah lubang tanam dengan jarak 25 x 75 cm.
- Jika penanaman dilakukan pada saat musim hujan maka lahan bisa dibuat berbentuk gulutan. Hal ini untuk mencegah pohon jagung terendam air.
3. Masukkan Bibit Jagung ke Dalam Tanah
Langkah selanjutnya, masukkan bibit jagung yang akan ditanam.
- Cukup masukkan bibit jagung dengan kedalaman sekitar 3 hingga 5 cm. Jangan memasukkan bibit jagung dalam jumlah banyak.
- Pastikan semua lubang telah terisi dengan bibit jagung.
- Setelah bibit jagung masuk ke dalam tanah, timbun bibit jagung dengan tanah. Untuk memastikan jika bibit tertanam dengan baik, tekan bagian pinggir tanah.
4. Siram Jagung secara Teratur
Setelah bibit tertanam dengan baik, lakukan penyiraman secara teratur.
- Penyiraman bisa dilakukan pada sore hari. Jika sedang musim penghujan, maka tidak perlu melakukan penyiraman lagi.
- Untuk menjaga ketersediaan air, sebaiknya tanam jagung di dekat sumber air seperti sungai. Dengan demikian, jagung tidak akan kekurangan air.
5. Berikan Pupuk Tambahan
Pemberian pupuk juga sangat penting untuk dilakukan. Pemberian pupuk ini dilakukan untuk menambah nutrisi tanaman jagung.
Pada saat menanam jagung, gunakan 3 jenis pupuk. Ketiga pupuk ini adalah pupuk kandang, pupuk urea dan pupuk NPK.
Tabur pupuk pada bagian pinggiran tanaman jagung. Jagung akan tumbuh subur dengan bantuan pupuk ini.
6. Pantau Perkembangan Pohon Jagung
Tanaman jagung tidak bisa ditinggal begitu saja setelah ditanam.
- Pastikan tidak ada rumput atau gulma yang akan menganggu tumbuh kembang jagung.
- Jika tanaman jagung diserang hama, maka lakukan penyemprotan pestisida.
- Utamakan penggunaan pestisida alami.
- Pestisida alami ini bisa dibuat dengan campuran irisan batang serai dengan air.
7. Lakukan Panen
- Setelah jagung berumur lebih dari 85 hari, maka jagung sudah bisa dipanen. Namun pastikan terlebih dahulu ukuran dari jagung.
- Jika masih terlalu kecil atau tongkolnya belum penuh maka tunggu hingga 95 hari.
- Jika sudah yakin tongkol jagung padat dan berisi maka pemanenan bisa dilakukan.
- Kutip buah jagung di setiap pohon.
- Setelah buah jagung diambil, maka lakukan pembersihan pohon jagung agar lahan bisa diolah kembali.
Karakteristik Tanah yang Cocok untuk Menanam Jagung
Ada 3 karakteristik tanah yang cocok untuk ditanami jagung. Ini artinya, jagung tidak bisa tumbuh di sembarang tempat.
Ketiga karakteristik tersebut adalah:
1. Mengandung pH Yang Tepat
Tanah yang akan ditanami jagung harus memiliki pH yang tepat. Jagung dapat tumbuh dengan baik di tanah yang memiliki pH antara 5 sampai 7.
Ini artinya kondisi tanah tidak boleh terlalu basa dan tidak boleh terlalu asam.
Secara garis besar, wilayah tanah Indonesia sudah termasuk tanah yang tepat untuk menanam jagung.
2. Kaya Humus
Pastikan tanah yang akan ditanami jagung kaya akan humus.
- Tanah yang kaya akan humus biasanya ditandai dengan warnanya yang cokelat kehitaman.
- Tanaman jenis ini ada banyak lokasinya di Indonesia. Bahkan hampir semua kawasan di Indonesia bisa di tanam jagung.
3. Mengandung Banyak Air
Pohon jagung tidak bisa tumbuh tanpa adanya air.
Oleh sebab itu, tanah yang bagus untuk menanam jagung adalah tanah yang mengandung banyak air. Tanah ini ditandai dengan teksturnya yang menggumpal dan lembab.
Namun perlu dicatat jika kondisi tanah juga tidak boleh tergenang air. Di Indonesia sendiri, musim terbaik untuk menanam jagung adalah pada musim hujan.
Itulah karakteristik tanah yang cocok untuk digunakan menanam jagung.
Tanaman jagung sebaiknya juga diberi nutrisi tambahan berupa pupuk. Nutrisi tambahan ini akan membuat buah jagung lebih berisi.
Pupuk untuk Jagung
Petani bisa memberikan 3 jenis pupuk pada tanaman jagung. Apa saja ketiga jenis pupuk tersebut? Berikut ini tiga jenis pupuk yang bisa diberikan pada tanaman jagung:
1. Pupuk Kandang
Jenis pupuk pertama yang sangat bagus untuk tanaman jagung adalah pupuk kandang.
- Pada dasarnya pupuk kandang ini didapatkan dari kotoran ternak seperti sapi, kambing dan ayam.
- Pemberian pupuk kandang bisa membuat pohon jagung bertambah besar.
2. Urea
Pemberian pupuk urea pada tanaman jagung dapat merangsang pertumbuhan tanaman jagung.
- Pemberian pupuk urea juga harus seimbang. Dosis yang tepat untuk pemberian urea adalah sekitar 50 kg untuk setiap hektar. Pemberian pupuk ini cukup dilakukan sekali saja.
- Tidak perlu memberi pupuk terlalu sering.
3. Phonska
Pupuk Phonska dikenal juga dengan sebutan pupuk NPK.
- Dosis yang tepat untuk pemberian pupuk phonska diantara 100 hingga 150 kg per hektarnya. Pemberian pupuk ini akan meningkatkan produktivitas jagung.
- Meskipun menanam jagung tidak sulit, namun petani jagung juga harus siap dengan resiko yang akan dihadapi.
Penyakit & Cara Mengatasinya
Ada banyak penyakit yang bisa menyerang tanaman jagung.
Berikut ini beberapa penyakit yang bisa menyerang tanaman jagung dan juga cara mengatasinya:
1. Bulai
Cirinya:
- Penyakit yang satu ini ditandai dengan warna daun yang berubah menjadi putih.
- Dampak dari penyakit ini akan membuat tongkol jagung tidak keluar.
- Ini artinya, tanaman jagung tidak akan memiliki buah.
Cara mengatasinya:
- Cara mengatasi penyakit ini adalah dengan membunuh secara langsung tanaman yang terjangkit penyakit.
- Setelah itu lakukan penyemprotan metalaksil dengan dosis 0,7 gram. Hal ini perlu dilakukan karena penyakit bulai bisa menular pada jagung lainnya.
2. Karat Daun
Cirinya:
- Karat daun merupakan penyakit yang ditandai dengan bintik-bintik bulat pada bagian permukaan daun jagung. Penyakit yang satu ini disebabkan oleh jamur.
- Tanaman jagung yang terserang penyakit ini akan mengalami kerusakan daun yang parah.
Cara mengatasinya:
- Dibutuhkan fungisida yang mengandung benomil untuk mengatasinya. Selain itu, tanaman jagung yang terkena penyakit juga harus dimusnahkan dari lahan.
3. Busuk Batang
Cirinya:
- Sesuai dengan namanya penyakit pada jagung ini ditandai dengan adanya pembusukan pada bagian batang.
- Kondisi batang yang membusuk tentu saja akan membuat tanaman jagung mati. Penyakit yang satu ini bisa disebabkan oleh serangga.
Cara mengatasinya:
- Untuk mengatasinya, maka tanaman yang terjangkit penyakit harus dicabut agar tidak menyebar.
Sebagai catatan tambahan, penanaman jagung tidak harus di lahan yang luas. Manfaatkan pekarangan rumah untuk menanam jagung.
Jagung termasuk tanaman yang tidak banyak memakan tempat. Bentuknya yang ramping membuat jagung bisa di tanam di banyak tempat. Jadi, jangan merasa takut untuk menanam jagung.
Semoga bermanfaat, ya.
Terimakasih informasinya sangat membantu mas 🙂
Sama-sama.
Terima kasih juga.